Beberapa Sistem Kontrol Emisi Gas Buang

Pada setiap kendaraan mempunyai gas buang yang dihasilkan melalui komponen exhaust manifold antara lain CO,HC,Nox dan mempunyai beberapa sumber antara lain sumber CO,HC dan Nox yaitu gas buang ,pada blow–by gasnya dan uap bahan bakar.keterangan tentang gas buang tersebut sebagai berikut :

Pada gas carbon monoksida[CO]merupakan perubahan konsentrasi terhadap perubaan perbandingan udara dan bensin .pada gas CO sangat beracun ,terbentuk dalam ruang bakar manakala terjadi pembakaran yang tidak sempurna .carbon monoksida menunjukkan bagaimana bahan bakar dan udara tercampur dan dibakar.

dalam kadar CO dalam persen volume dalam efisiensi pembakaran mesin injeksi antara 0,2-1,5 persen dengan toleransi 0,5 persen ,sedangkan efisiensi pembakaran mesin karburator sekitar 1-3,5 persen dengan toleransi sekitar 1,2 persen .apabila ternyata angka pada CO di luar nilai ideal artinya perlu diadakan pemeriksaan seperti cek karburator ,filter udara kotor ,choke karburator menutup ,intake manifold kotor sehingga sampai dengan kebocoran kompresi yang mengakibatkan klep katup tidak normal

Sedangkan untuk gas carbon hydrocarbon[HC] apabila uap pada bensin yang dipanaskan pada suhu temperatur tinggi maka akan terjadi oksidasi yang mengakibatkan pembakaran tidak sempurna bahkan ada bagian yangtidak terbakar.

Ketika bensin yang tidak terbakar ini keluar dari ruang bakar dalam bentuk HC.gas HC tersebut bersumber dari : Bensin yang tak terbakar dari akibat overlap katup

Gas sisa di dinding silinder dan terbuang pada saat terjadinya langka buang

Gas yang tidak terbakar yang tertinggal di belakang ruang bakar setelah misfring ketika jalan menurun atau saat engine brake

Gas yang tidak terbakar akibat pembakaran terlalu singkat atau campurannya terlalu gemuk

Gas nitrogen oksid[Nox] terjadi karena reaksi dari molekul nitrogen dengan oksigen pada saat temperatur yang tinggi antara 1800 derajad celcius.dengan demikian NOx terbentuk selama terjadinya kelangsungan pembakaran yang sempurna,karena pada saat pembakaran tersebut akan menghasilkan panas yang maksimal.

Jika temperatur tidak naik sampai diatas 1800 derajad celcius ,kemudian nitrogen tersebut dan oksigen di buang ketika saat langka buang tanpa bergabung membentuk NO.dengan demikian faktor yang mempunyai efek besar terhadap timbulnya Nox selama proses pembakaran adalah temperatur maksimum pada ruang bakar yang mencapai suhu 1800 drajad celcius atau memperpendek waktu dalam mencapai temperatur yang tinggi untuk kemungkinannya adalah dengan menurunkan kosentrasi oksigen.

Dalam kondisi pengendaraan dan gas buang adalah sebagai berikut:

1.pada saat pemanasan adalah ketika mesin sedang dihidupkan ,dalam kondisi dingin sampai mencapai temperatur kerja.

Pada saat kondisi mesin dingin tidak dapat menyerap dengan smpurna sehingga pada campuran tersebut akan mengalami kegemukan dan pembakaran menghasilkan gas buang CO2 dan HC yang banyak.pada seperti itu ratio air fuel berkisar antara 5-14,1.

2.pada waktu idling temperatur akan terbakar pada ruang yang rendah sehingga bensin belum sempurna menguap .agar dapat menjaga agar putaran idling stabil maka diperlukan suplai bensin sebagai tambahan atau untuk memperkaya campuran. Sedangkan produksi CO dan HC akan mengalami peningkatan pembakaran .yang tidak sempurna sedangkan untuk produksi Nox akan mengalami penurunan sampai nol karena proses pembakaran yang masih terlalu rendah atau terlalu dini

3.pada saat kecepatan rendah perbandingan udara dan bensin akan menjadi lebih kurus dan perbandingan teoritis. mesin sudah mengalami produksi CO,HC dan Nox

4.sedangkan pada saat kecepatan tinggi lebih dari 100 km/jam mesin tersebut akan menghasilkan output yang tinggi pula dan air fuel ratio akan menjadi lebih gemuk dan teoritis agar bisa mencapai tenaga yang diinginkan sedangkan produksi CO,dan HC akan mngalami peningkatan pada suhu temperatur sekalipun campuran tersebut menjadi gemuk

5.akselerasi atau yang disebut dengan percepatan ; apabila throttle valve terbuka mendadak akan ada suplai bensin murni ke ruang bakar yang akan memperkaya campuran dalam kondisi seperti ini biasanya produksi CO2 dan Nox akan meningkat sehingga kecepatan mesin bertambah ,maka untuk itu percepatan pembakaran juga meningkat , yang menyebabkan temperatur naik dan meningkatkan produksi NO2

6.deselerasi atau yang disebut dengan perlambatan.pada saat engine brake ,throttle valve akan menutup rapat sehingga meningkatkan kevakuman di dalam ruang bakar intake ,manifol dalam kevakuman ini akan mengalami penurunan kecepatan rambat apidan menyebabkan api padam sebelum merambat ke sleuruh ruang bakar .dalam hal seperti ini akan meningkatkan produksi dari HC di gas buang.selain itu dengan berkurangnya oksigen yang masuk maka campuran akan menjadi gemuk yang dapat meningkatkan kadar dari CO pada gas buang.dengan tidak adanya pengurangan dari pembakaran maka temperatur pada ruang bakar akan turun sehingga produksi dari Nox juga akan rendah

7.beban berat ; bila kendaraan mendapati beban berat maka system pengaya akan bekerja sehingga pada campuran udara dan bensin akan menjadi gemuk .dalam kondisi seperti ini produksi CO dan HC akan naik sedangkan produksi dari Nox akan mengalami penurunan

Dalam subsistem emission control system terdiri dari beberapa macam yang perlu kita ketahui antara lain sebagai berikut :

1.sistem control crankcase emission-sistem pengurangan blow-by gas atau yang di sebut dengan sistem control crankcase emission adalah suatu sistem yang mempunyai fungsi sebagai pencegah keluarnya blow-by gas dari sistem crankcase ke atmosfir

2.Sistem control evaporative emission .berfungsi sebagai pencegah agar uap pada bahan bakar yang terbentuk di dalam fuel tank tidak keluar ke atmosfir.dalam sistem seperti ini mempunyai peralatan [canister,purge control valve dan masih banyak yang lainnya]juga untuk menampung dan menyalurkan gas gas yang timbul ke dalam ruang pembakaran untuk nantinya di bakar

3.sistem exhaust gas recirculation atau yang di sebut dengan {EGR}.berfungsi sebagai pengontrol pembentukan dari gas Nox pada gas buang..gas Nox tersebut terbentuk karena adanya peningkatan temperatur pada ruang bakar.system ini bekerja untuk mengalirkan kembali gas buang ke dalam ruang bakar melalui intake manifold,untuk memperkurus campuran antara udara dan bensinsehingga temperatur pada ruang bakar akan terjadi pembentukan gas Nox yang nantinya dapat di cegah

4.catalytic converterberfungsi untuk menurunkan CO,HC, dan Nox,bekerja untuk mempercepat oksidasi ataui reduksi CO,HC, dan Nox yang terdapat pada ruangan di dalam exhaust gas ,sehingga dapat menekan kadar emisinya . dalam keterangannya ada 3 macam system catalytic converter antara lain sebagai berikut ini : system oxidation catalyst [OC] system three-way catalyst [TWC] system three—way catalyst dan oxidation catalyst [TWC-OC]

Untuk dapat mengukur kepekatan gas CO,HC jumlah dari nitrogen oksida [Nox] dan kandungan dari O2 di dalam gas buang ,untuk simbol dalam perbandingan campuran antara udara dan bensin yang masuk ke dalam silinder mesin yang dinyatakan dengan [lambda]

Post a Comment for "Beberapa Sistem Kontrol Emisi Gas Buang"